ModernPaciran — Pada 16 Juni 2025 MAM 02 Pondok Modern mengadakan acara pembukaan Daurah Tahfidz Al-Qur’an di aula mamda yang sekaligus menjadi pembuka rangkaian acara daurah selama sepuluh hari penuh mulai tanggal 16 Juni 2025 sampai dengan 25 Juni 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 24 peserta yang seluruhnya yaitu siswa siswi dari MI hingga Aliyah yang ada di pondok modern. Bertempat di gedung Aliyah dan juga Masjid Ad Dakwah pondok modern, daurah ini menjadi momen penting dalam memperkuat hafalan dan memperbaiki bacaan Al-Qur’an. Kegiatan ini bukan sekadar program tahunan, tetapi juga bagian dari upaya mencetak generasi penghafal Al-Qur’an.
foto: unsplash.com
“Menjadi penghafal Al-Qur’an bukan hanya tentang seberapa banyak ayat yang mampu kita hafal, tapi seberapa besar Al-Qur’an mampu mengubah diri kita. Maka, niatkan hadir di dauroh ini untuk memperbaiki hati, memperindah amal, dan mendekat pada ridha Allah.” Ujar mudir K. H. Rifqi Rosyidi, Lc. M. Ag dalam acara pembukaan.
Selama daurah peserta diberi target menghafal 4 juz akan tetapi kembali lagi kepada kemampuan menghafal tiap siswa, tingkat MI mereka memulai hafalan dari juz 30 sedangkan tingkat selanjutnya memulai dari juz 1. Para peserta mengikuti jadwal kegiatan daurah yg ketat tapi tetap menyenangkan. Memulai hari dengan halaqoh pagi, mereka menghafal dengan cara mereka sendiri kemudian setoran hafalan kepada ustadz dan ustadzah pembimbing. Sesuai dengan metode yang dipakai yaitu ziyadah (penambahan hafalan) dalam sehari mereka diberikan 5 waktu untuk setoran.
Salah satu peserta daurah Aida fathma safrina husnan mengaku baru pertama kali dan senang mengikuti daurah. “Enak liburan ada kerjaan daripada di rumah dan main hp terus bosen.” Katanya
Pembimbing dalam daurah ini terdiri dari guru tahfidz internal MAMDA yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz yaitu Ustadzah Siti Masyitoh, Ustadzah Della Ayu Firnanda, Ustadzah Elsa Hannah Amelia dan Ustadz Fikri Fathoni. Siswa siswi dibagi dalam kelompok kecil kemudian ada ustadzah pedamping yang bertanggungjawab agar proses hafalan bisa lebih terpantau. Suasana selama daurah sangat positif. Siswa dan siswi saling menyemangati dan membantu satu sama lain dalam menghafal.
Bagi para ustadzah dalam membimbing siswa siswi yang mengikuti daurah juga terdapat tantangan tersendiri. “Susah kalau anak-anak sudah mulai pecah fokus, kadang sehari cuma 1 ayat yang disetor.” Ujar ustadzah Elsa.
MAM 02 berharap, kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun budaya cinta Al-Qur’an yang kuat di lingkungan pondok. “Al-Qur’an adalah cahaya. Siapa yang berjalan bersamanya, takkan tersesat. Mari kita isi hari-hari ini dengan muroja’ah, niat lurus, dan semangat tulus. Karena setiap huruf yang kita perjuangkan, Allah takkan pernah sia-siakan.” Ujar Ustadz Khilmi, S.pd dalam acara pembukaan daurah.